Analisa Keunggulan dan Kelemahan Timnas Uruguay di Piala Dunia 2022

Analisa Keunggulan dan Kelemahan Timnas Uruguay di Piala Dunia 2022

Timnas Uruguay telah melewati badai dalam kualifikasi zona Amerika Selatan (CONMEBOL) guna untuk lolos ke Piala Dunia Qatar 2022. Akhirnya, Uruguay memastikan tempat di Fase Grup Piala Dunia untuk keempat kalinya berturut-turut, karena lolos dengan menempati posisi ketiga klasemen CONMEBOL, dibawah Brasil, Argentina, dan diatas Ekuador.

Uruguay tergabung kedalam Grup H, bersama dengan kandidat favorit Portugal, tim kuda hitam Afrika, Ghana, serta salah satu kandidat kuat asal Asia, Korea Selatan. Dalam komposisi tersebut, Uruguay menjadi salah satu tim yang berpersentase besar untuk bisa lolos ke babak berikutnya, bersama dengan Portugal. Namun pertanyaannya, apakah Uruguay mampu menjadi juara di Grup H ? Agar mimpi mereka untuk menjadi juara lagi bisa terwujud ?

Pada kesempatan kali ini, kami telah mengorek sejumlah informasi penting terkait Keunggulan dan Kelemahan Timnas Uruguay dalam ajang Piala Dunia 2022 ini. Meski kami telah bersusah payah untuk mendapatkan informasi tersebut, kami tetap akan berbagi kepada anda secara gratis, sehingga anda hanya perlu Daftar Agen Piala Dunia Bank BCA di Arenascore, dan mendapatkan kesempatan untuk membaca informasi penting ini serta tergabung dalam Agen Piala Dunia Bank BCA terbaik di Indonesia.

Keunggulan Timnas Uruguay :

Timnas Uruguay memiliki potensi besar untuk kembali meraih juara karena memiliki kombinasi skuad muda yang cukup potensial dengan pemain senior legenda mereka. Kombinasi ini memungkinkan pemain non-pengalaman di ajang Piala Dunia bisa mendapatkan pelajaran berharga langsung di lapangan. Sehingga sembari membangun mental para pemain muda tersebut, Uruguay bisa menjadi ancaman, bahkan terhadap Portugal yang berada diatas angin.

Timnas Uruguay berpeluang besar untuk lolos karena seluruh pemain cukup ambisius bisa lebih unggul dari Ghana dan Korea Selatan. Tidak menutup kemungkinan bahwa, Portugal akan menjadi santapan bagi La Celeste, dan menjadikan mereka sebagai juara Grup H Piala Dunia Qatar 2022.

Federico Valverde, termasuk salah satu pemain muda paling berbakat milik Uruguay yang saat ini berseragam Real Madrid. Di empat musim pertama bersama Los Blancos, Valverde dimainkan sebagai gelandang bertahan. Saat itu, Valverde banyak memberikan konstribusi yang bagus sehingga selalu dijadikan sebagai starter. Di musim kelima, bakat terpendam Valverde akhirnya berhasil dikembangkan Carlo Ancelotti, sehingga dirinya kini berposisi sebagai gelandang serang. Terbukti, dari 13 laga yang telah dijalani, Valverde telah mencetak 6 gol bagi Real Madrid. Valverde juga dijuluki sebagai gelandang serba bisa yang mampu bermain di segala posisi. Dalam hal ini, Valverde bisa menjadi kunci kemenangan Uruguay dalam menghadapi lawan-lawannya di ajang Piala Dunia 2022 ini.

Luis Suarez, meski telah memasuki usia 35 tahun, pemain berjuluk El Pistolero tersebut selalu menjadi pusat harapan dari Uruguay. Salah satu pemain terbaik yang pernah dihasilkan oleh Uruguay ini selalu ditunggu-tunggu penampilannya. Kembalinya ke Nacional yang merupakan grup awal yang membesarkan namanya, adalah bukti persiapan yang harus dilakukannya untuk menuju Piala Dunia 2022 bersama Uruguay. Lahir sebagai seorang petarung di lini depan, Suarez tidak pernah berhenti memberikan kejutan dalam setiap serangan yang dilakukannya.

Edinson Cavani, setelah jendela transfer yang tak berujung, pemain depan legendaris ini akhirnya menandatangani kontrak dengan Valencia, setelah digoda untuk pindah ke Boca Juniors. Penampilannya selama di La Liga tentu saja tidak akan merugikan peluangnya untuk bisa tampil di Piala Dunia Qatar 2022 meski telah berusia 35 tahun. Cavani hanya mendapatkan menit bermain yang sedikit di tim utama Manchester United, sehingga hal tersebut membuatnya terlihat memiliki peforma yang menurun. Meski begitu, Cavani tetap menjadi penyerang papan atas yang tidak pernah mengecewakan Uruguay. Cavani memiliki spesialis sundulan dari tendangan sudut ataupun tendangan bebas yang sangat sulit dihentikan karena memiliki tubuh yang tinggi dan kekar.

Dengan Suarez dan Cavani yang telah memasuki masa senja karir mereka, kemunculan Darwin Nunez telah menjawab segala keraguan tentang masa depan lini serang Timnas Uruguay. Sebuah produk dari akademi muda Penarol, Nunez menghabiskan waktu di klub Almeria, Spanyol, sebelum berlabuh di Benfica, Portugal. Penampilannya di Benfica membuat Liverpool mengeluarkan 75 juta Euro untuk fenomena baru La Celeste ini, dengan biaya yang berpotensi naik menjadi 100 juta Euro.

Kelemahan Timnas Uruguay :

Kelemahan utama Timnas Uruguay menurut kami adalah sosok pelatih baru mereka. Ya, pelatih Uruguay yang sebelumnya, yakni Oscar Washington Tabarez, menjadi satu-satunya korban utama selama Uruguay melewati badai kualifikasi di CONMEBOL. Masa jabatan 15 tahunnya resmi berakhir dan digantikan oleh Diego Alonso.
Diego Alonso memang membawa Uruguay menang dalam 4 laga berturut-turut di 4 pertandingan terakhir kualifikasi tersebut. Namun faktanya, saat itu Uruguay memang telah memastikan 1 tiket menuju Piala Dunia Qatar 2022. Menurut kami, mengganti pelatih disaat seperti ini tentu akan sangat merugikan peforma tim yang sekarang.

Kelemahan kedua menurut kami adalah, sosok sang kiper utama, Sergio Rochet. Rochet dianggap sebagai pahlawan Nacional yang telah memenangkan 4 titel berturut-turut sejak pertama kali dirinya bergabung kesana. Nacional memang memenangkan juara Primera Division tahun 2019, 2020, dan 2022, serta satu Piala Supercopa di tahun 2021. Namun tentu saja hal tersebut tidak hanya bersandar pada kualitas sang kiper. Nacional memiliki banyak pemain berbakat, salah satunya Luis Suarez, yang masih begitu tajam. Sehingga menjadikan Sergio Rochet sebagai kiper utama Uruguay nampaknya bukan pilihan yang cukup pintar.