Analisa Keunggulan dan Kelemahan Timnas Iran di Piala Dunia 2022
Islamic Republic of Iran atau selanjutnya disebut sebagai Iran, merupakan salah satu dari negara-negara di Timur Tengah yang sukses mendapatkan tiket menuju Fase Grup Piala Dunia Qatar 2022. Seperti yang kita ketahui, sepak bola Timur Tengah tidaklah terlalu menegangkan. Biasanya, peforma yang paling ditunggu-tunggu adalah dari Turki ataupun Mesir, namun sayangnya, kedua negara tersebut gagal mendapatkan peluang untuk dapat berkompetisi di fase grup. Lalu, seberapa siap Iran untuk tampil di ajang Piala Dunia Qatar 2022 ini?
Pada kesempatan kali ini, Agen Bola Piala Dunia Terpercaya – Arenascore, tertarik untuk mengamati apa saja Keunggulan dan Kelemahan dari Timnas Iran di ajang Piala Dunia Qatar 2022 kali ini. Simak selengkapnya pada artikel berikut, dan jangan lupa untuk Bergabung dengan Sbobet Piala Dunia 2022 Arenascore agar anda dapat sekalian bermain taruhan sambil mendapatkan informasi akurat dari kami.
Keunggulan Timnas Iran :
Dibalik kesuksesan Iran di ajang Piala Dunia Qatar 2022 kali ini, ada dua nama yang dinyatakan sebagai sosok utama yang membuat Iran berhasil meraih hasil sejauh ini. Mereka adalah Mehdi Taremi dan Dragan Skocic. Mehdi Taremi adalah pemain sayap kiri Timnas Iran, yang peformanya tidak pernah mengecewakan sekalipun. Bahkan ketika bersama Porto di Liga Primer Portugal, Taremi tidak pernah absen dalam mencetak gol. Mendapatkan 1 kursi dalam pesawat menuju ke Qatar, Taremi akan menjadi salah satu dari 26 pemain yang akan dipanggil oleh pelatih Iran untuk memperkuat Team Melli.
Dragan Skocic sendiri adalah pelatih Timnas Iran sejak Februari 2020 silam. Skocic dinobatkan sebagai pelatih tersukses sepanjang masa selama melatih Iran. Dibandingkan dengan pelatih-pelatih sebelumnya, Iran bersama dengan Skocic lebih banyak menonjolkan kemampuan mereka. Meski belum menyandang gelar apapun, Iran diyakini bisa menjadi sosok yang berbahaya dalam Grup B, setelah Inggris.
Hawa positif juga datang dari sosok sang kapten tim Iran, Ehsan Hajsafi. Dipercaya untuk kembali mengenakan bat kapten di ajang Piala Dunia Qatar 2022, Hajsafi diyakini bisa memimpin tim dengan baik di lapangan, sembari membantu sang pelatih yang melakukan pengawasan. Hajsafi sangat yakin bahwa tim nya bisa lolos dari Grup B bersama dengan Inggris yang superior, menyingkirkan Amerika Serikat dan Wales. Hajsafi juga bakal menjadi pilar terbaik Iran, bersama dengan Omid Noorafkan, Seyed Hosseini, dan Sadegh Moharrami.
Sebagai salah satu tim asal Timur Tengah, peforma Timnas Iran di Qatar diyakini tidak akan mengecewakan. Kondisi cuaca ekstrim di Qatar tampak tidak berpengaruh terhadap Iran, karena pada dasarnya kedua negara memiliki temperatur iklim yang sama. Iran bahkan unggul dalam hal ini dibandingkan dengan Inggris, Wales, dan Amerika Serikat, yang notabene terbiasa dengan suhu dingin.
Kelemahan Timnas Iran :
Kelemahan utama Timnas Iran terletak pada lini tengah mereka. Hal tersebut telah kami selidiki dengan seksama, dimana formasi 4-3-3 yang biasa mereka gunakan, hanya bermanfaat untuk melakukan serangan sayap. Kesalahan utama mereka adalah, 3 pemain tengah mereka bukanlah pemain bintang. Mereka adalah Ali Gholizadeh, Saeid Ezatolahi, dan Ahmad Noorollahi. Selain Gholizadeh yang bermain di divisi utama Liga Belgia bersama dengan Sporting Charleroi, kedua pemain lainnya hanya bermain di liga cacing Qatar dan Uni Emirat Arab.
Selain kelemahan di lini tengah, kami juga menemukan kelemahan lain dari Timnas Iran di ajang Piala Dunia Qatar 2022 ini, tepatnya di lini pertahanan mereka. Meski Ehsan Hajsafi akan menjadi pemimpin di barisan pertahanan, posisi utama dari dirinya sendiri sebenarnya adalah gelandang bertahan. Semaksimal apapun upaya yang dicoba, penempatan bek murni seharusnya jauh lebih baik dibandingkan gelandang bertahan. Selain Hajsafi, Omid Noorafkan sendiri juga merupakan gelandang bertahan. Dengan kata lain, garis pertahanan yang dijaga oleh 2 pemain gelandang bertahan dan 2 pemain bek murni, tidak akan cukup kuat untuk menahan serangan balik ataupun serangan cepat, contohnya seperti gaya permainan Timnas Inggris dan Wales.
Kepercayaan diri yang tinggi juga bisa menjadi bumerang bagi Timnas Iran. Seperti yang diungkapkan sang kapten bahwa Iran berpotensi lolos dari Grup B bersama Inggris, dinilai merupakan sebuah pernyataan yang terlalu ambisius. Kita memaklumi jika lawan mereka adalah Amerika Serikat yang kurang fokus jika bicara soal sepakbola. Namun jika membahas Wales, kami tidak yakin bahwa Iran adalah lawan yang seimbang bagi mereka.