Analisa Keunggulan dan Kelemahan Timnas Jepang di Piala Dunia 2022
Timnas Jepang telah memastikan tiket menuju Qatar sejak Maret 2022 lalu, setelah berhasil menyegel tempat kedua di Grup B babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia, di bawah Timnas Arab Saudi dengan perbedaan selisih hanya 1 poin saja. Jepang termasuk salah satu kandidat asal Asia yang cukup kuat karena memenangkan 7 dari 10 laga kualifikasi. Mereka bahkan dikategorikan sebagai tim yang sangat konsisten penampilannya, karena sempat menang 6 kali berturut-turut, sebelum akhirnya memutuskan untuk bermain imbang melawan Vietnam, hanya karena ingin sedikit memberi muka kepada lawan.
Jepang berpeluang besar untuk mencetak sejarah di ajang Piala Dunia Qatar 2022 ini, karena berada di Grup E bersama dengan Spanyol, Jerman, dan Kosta Rika. Jepang sempat dikatakan mustahil bisa lolos ke babak knockout. Namun setelah kami menelusuri lebih jauh lagi, Jepang juga pernah berada di dalam Grup yang jauh lebih mengerikan dibandingkan yang sekarang. Dan di dalam sepakbola, apapun bisa terjadi, sehingga Jepang tetap berpeluang untuk bisa melaju ke putaran final.
Tim Samurai Biru cukup antusias dalam mengikuti turnamen bergengsi yang diadakan tiap 4 tahun sekali ini. Sehingga kami juga berhasil menggali informasi penting terkait Keunggulan dan Kelemahan dari Timnas Jepang di ajang Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar kali ini.
Jangan lupa untuk Bergabung dengan Sbobet Piala Dunia terlebih dahulu agar anda memiliki akun untuk bertaruh Piala Dunia sebelum hari H. Dan Arenascore, akan menjadi rekomendasi kami kepada anda karena kami merupakan Agen Bola Sbobet Piala Dunia Terpercaya yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Keunggulan Timnas Jepang :
Timnas Jepang menurut kami bisa menjadi tim kuda hitam pada turnamen Piala Dunia 2022 ini. Kosta Rika tidak akan menjadi tantangan yang sulit bagi mereka. Akan tetapi, jika Jepang berhasil mengalahkan salah satu dari Spanyol ataupun Jerman, maka peluang untuk lolos ke babak 16 besar akan semakin meyakinkan. Tim Samurai Biru sangatlah optimis pada ajang tahun ini. Dan dengan dukungan dari staff kepelatihan yang mumpuni dan sejumlah pemain yang sudah malang melintang di benua Eropa, rasanya tidak sulit bagi Jepang untuk melaju lebih jauh lagi.
Di garis pertahanan, Timnas Jepang akan membiarkan Maya Yoshida memimpin barisan pertahanan. Yoshida telah berkecimpung di dunia sepakbola Eropa sejak 2009 – 2010. Selama lebih dari 1 dekade tersebut, Yoshida pernah bermain di Liga Utama Belanda bersama VVV Venlo selama 3 musim, kemudian di Liga Primer Inggris bersama Southampton selama lebih dari 7 musim, dan juga pernah berlayar di Serie A Italia bersama Sampdoria selama 3 musim. Saat ini, Yoshida tengah membela salah satu klub kuat asal Jerman, yakni Schalke di Bundesliga.
Dengan rekor dan pengalaman yang luar biasa bagus tersebut, tidak ada alasan bagi sang pelatih untuk tidak memanggilnya ke Timnas Jepang dan menuju ke Piala Dunia Qatar 2022.
Gelandang serang bernama Takumi Minamino juga menjadi aset penting bagi Jepang untuk diberangkatkan ke Qatar. Pemain yang meroket bersama RB Salzburg tersebut bisa menjadi second striker yang berbahaya apabila penyerang mereka kurang produktif. Selama di Salzburg, Minamino banyak menunjukkan potensi, dan bahkan sempat dibeli oleh salah satu klub raksasa Inggris, Liverpool. Saat ini, Minamino berkarir di Perancis bersama AS Monaco.
Jepang juga masih memiliki senjata lain yang kabarnya akan mengisi salah satu slot untuk terbang ke Qatar. Ialah Daichi Kamada, pemain yang mengawali karir sepakbola profesional pada tahun 2015 bersama Sagan Tosu tersebut kini telah memperkuat salah satu klub kuat asal Jerman, Eintracht Frankfurt. Bersama Frankfurt, Kamada cukup produktif meskipun mengisi posisi sebagai pemain gelandang. Dengan terdaftarnya nama Kamada di starting line up Timnas Jepang menuju Piala Dunia Qatar 2022, maka lini tengah Jepang akan menjadi sangat sulit untuk ditembus.
Kelemahan Timnas Jepang :
Sebagai salah satu kandidat asal Asia, Timnas Jepang cukup diragukan dalam berkompetisi melawan Spanyol, Jerman, dan bahkan Kosta Rika. Karena pada dasarnya, sepakbola Asia tidak pernah mampu mengalahkan sepakbola Amerika dan Eropa. Alasan utama pastinya adalah kualitas pemain yang kurang, dan kurang dalam segi stamina.
Peforma Timnas Jepang terlalu dilebih-lebihkan. Menilai dari tanggapan pengamat sepakbola yang menyatakan bahwa Jepang memiliki tim pelatih yang mumpuni, menurut kami hal itu hanyalah omong kosong. Hajime Moriyasu yang menduduki kursi pelatih saat ini tidak bisa dikatakan punya potensi. Moriyasu pernah melatih Sanfrecce Hiroshima selama 5 musim, dan telah mengoleksi 3 gelar J1 League dan juga 3 kali gelar juara Piala Super Jepang. Akan tetapi, gelar tersebut hanya sebatas persaingan tingkat Nasional, dan sangat berbeda jauh dengan level dunia, apalagi di ajang Piala Dunia Qatar 2022 ini.
Ada pula pernyataan yang menyebut Takefusa Kubo adalah sosok ‘Messi dari Jepang’. Jika mau membandingkan Kubo dengan Messi, hal ini menurut kami akan sangat memalukan. Potensi yang sangat jauh berbeda bahkan jika dibandingkan dengan pemain muda lainnya. Kubo bahkan tidak berhak dianggap menyandang 1% kemampuan dari Messi. Meski berpetualang di zona Eropa, khususnya Spanyol, kemampuannya masih tidak terlihat. Bahkan Kubo sempat tergabung di Real Madrid, akan tetapi tidak pernah dimainkan sama sekali, dan hanya sebatas pemain pinjaman ke klub lain di La Liga seperti Mallorca, Villarreal, dan Getafe. Kabar terbarunya, Kubo telah dijual ke Real Sociedad.